Kamis, 28 Mei 2009

Parkour for helping people ( My true story )

Kisah nyata yang pernah gw alami dan Kejadiannya sekitar setahun yang lalu di tahun 2008, Di suatu siang di kawasan mall di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Gw sedang ada di mall tersebut tiba-tiba menjadi gelap, karena listrik di dalam pusat perbelanjaan tersebut mati. Dalam sekejap, suasana jadi gelap gulita. Hanya penerangan dari nyala lampu telepon seluler pengunjung toko, tanda tanya di benak gw adalah kenapa gensetnya tidak berfungsi di mall sebesar ini? Posisi gw masih belum bergerak ke mana-mana, karena mungkin mati listriknya sebentar. Ternyata hampir setengah jam listriknya belum nyala juga, dan dari arah yang belum gw ketahui, gw mendengar suara teriakan orang yang minta tolong, gw spontan mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara orang tersebut ada di dalam lift lantai 2, persis di depan lift berdiri petugas keamanan yang hanya diam menunggu listrik nyala, orang yang di dalam lift itupun berteriak lagi, dan “satpam itu hanya berteriak, “tunggu saja nanti ada yang menyelamatkan” padahal mereka sudah terjebak di dalam lift setengah jam.
Akhirnya kesadaran gw sendiri gw buka paksa pintu lift tersebut walau tidak dapat izin dari satpam, alasannya nanti rusak, gw berkata ke satpamnya “penting mana nyawa atau pintu lift?” tapi karena berat sekali gw gak sanggup buka pintunya, akhirnya pengunjung yang tadi hanya melihat saja ikut membantu gw. Setelah terbuka pintu liftnya, dan celakanya, posisi gerbong lift tersebut ada di bawah dan nanggung, Tanpa pikir panjang lagi gw pun langsung turun ke gerbong lift dengan cara meniti/bergelantungan di tali bajanya dan sebuah senter di mulut gw dari salah satu pengunjung mall, setelah sampai persis di atap gerbong lift, gw buka kap penutupnya, ternyata ada empat orang yang terjebak, dua orang laki-laki, sorang ibu hamil dan ibu-ibu lanjut usia yang semuanya sudah lemas mungkin kekurangan oxygen. Gw pun langsung mengangkat satu persatu dengan cara mengulurkan tangan gw ke bawah, setelah gw angkat barulah ada yang ikut membantu gw di mulut lift untuk menyambut tangan korban dan kemudian di tarik. Setelah selesai semua, ternyata dari pihak keamanannya gak ada tindakan apa apa. Dan listrik belum juga menyala, gak sadar ternyata sudah satu jam listrik padam, bayangkan jika terjebak di dalam lift dan kekurangan oxygen Karena listrk padam. Setelah satu gerbong selesai, gw mendengar suara teriakan minta tolong lagi dari kejauhan, gw pun langsung lari mencari sumber suara tersebut untuk memberi pertolongan yang sama. Setelah penyelamatan berikutnya selesai dengan rendah hati gw mendapat ucapan terima kasih, setelah itupun gw langsung jalan, dan akhirnya sudah tidak ada orang yang terjebak di dalam lift lagi.

Note : pernah terbit di “Koran Jakarta” Edisi Sabtu tanggal 7 Maret 2009.

1 komentar:

  1. wah ni cerita dah pernah dnger lsng dr orngnya.....hehehehe

    lift kosongnya g d critain bang,...hehehhe

    BalasHapus