Rabu, 21 Januari 2009

PARKOUR FOR YOUR HEART, NOT YOUR MONEY...!!!

Subject ini muncul dari pemikiran kami saat melihat sesuatu yang menurut kami sudah tidak pas. Kenapa? karena beberapa waktu lalu kami melihat seorang artis parkour wannabe di salah satu TV swasta. Disitu dia mengatasnamakan parkour. Kami merasa sedih dengan kejadian ini. Karena merasakan bahwa parkour sudah menjadi “bahan jualan”.

Kenapa kami sedih?
Banyak oknum-oknum yang menggunakan nama parkour untuk koceknya sendiri tanpa memikirkan efek samping dari “kekacauan” yang mereka lakukan. Kami sangat idealis, tapi kami juga realistis. Kita semua memang butuh uang!! Bahkan sangat membutuhkan.

Tapi apa kalian tega kalau parkour dipakai buat mengemis? Kami sengaja memakai kata “mengemis” disini. Karena bagi kami, komersil itu sama saja dengan mengemis. Mengemis uang dan mengemis ketenaran. Lebih realistis lagi, mencari uang dan memanfaatkan media mungkin boleh-boleh saja selama memiliki tujuan untuk kebutuhan kemajuan di parkour itu sendiri, tanpa keluar dari norma-norma yang membelokkan arah, bentuk dan tujuan bidang itu sendiri. Misalnya untuk bayar sewa tempat latihan, untuk biaya adventure/ jamming ke luar kota sebagai sarana sebuah misi suci penyebaran parkour, dan lain sebagainya. Tapi bukan untuk sengaja mempromosikan parkour untuk dapat banyak uang dan jadi artis.

Hanya beberapa tahun lalu, parkour hanyalah metode latihan underground kecil-kecilan yang sejumlah kelompok teman berbagi. Di dalam beberapa tahun lewat, parkour meledak menjadi fenomena sedunia, berkembang dengan cepat, menarik perhatian segala macam orang dengan tipe motif berbeda.

Parkour sekarang ada di mana-mana. Di internet, reklame, TV, majalah bahkan di layar bioskop. Sebagian merek-merek sudah mengeluarkan produk-produk yang “diadaptasikan” untuk parkour. Dan tak lama lagi parkour akan masuk di antara dunia fitness dan toko-toko skateboard, dan toko olahraga lokal anda.

Aksi-aksi parkour sering ditemukan terselip di berbagai tayangan televisi serta film. Beberapa aksi terkenal seperti dipertontonkan dalam film James Bond Casino Royale atau klip video Madonna berjudul Jump. Di Indonesia, beberapa tayangan komersial juga menampilkannya. Namun situasi itu tidak lantas membahagiakan David Belle. Pria kelahiran Fecamp, 29 April 1973, ini amat memprihatinkan pihak-pihak yang hanya mengkomersialkan Parkour. David yang dikenal sangat rendah hati itu berpendapat, sebuah aksi parkour sangat jauh dari keinginan pamer atau gagah-gagahan.

David lebih memilih untuk berkeliling dunia dan membimbing para traceur-traceur baru tanpa memungut biaya dan mau membagikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. David Belle bukanlah orang yang anti media, namun dia tidak mau Parkour dimanfaatkan oleh media untuk tujuan tertentu yang nantinya keluar dari konsep parkour yang original saat diciptakan pertama kali.

Saat video Jump dari Madonna dikeluarkan, David Belle sempat berkomentar di sebuah media. “Madonna hanya menggunakan parkour untuk menjual video dan musiknya. Bukan mempromosikan parkour”.

Melihat pandangan dari David Belle tersebut, kami mempunyai sedikit pandangan yang akan mengguncangkan anda yang membaca. Menurut kami, dosa besar kalau sudah membawa nama parkour lalu menampilkan atraksi-atraksi untuk diperjualbelikan yang padahal itu bukanlah parkour. Ada dua macam orang seperti ini.

1. Orang yang memang dasar asal-aslan tidak mengerti parkour sebenarnya seperti apa
2. Orang yang Munafik.

Orang yang munafik inilah orang-orang yang sangat-sangat berbahaya. Mereka selalu berkata parkour itu begini begitu sesuai originalitas parkour. Tapi saat di depan orang-orang dan di depan kamera, atraksi-atraksi komersial yang meraka keluarin. Kenapa mereka berbahaya? Oknum-oknum ini sering meminta bantuan dari PKID untuk shooting di media dengan janji “tenang saja, kita tidak nyuruh yang extreme-extreme kok, yang simpel-simpel saja”. Tapi begitu kalian ikut mereka, tebak sendiri!!

Hal ini sangat-sangat berbahaya untuk anak-anak pemula yang diajak oleh oknum-oknum tersebut. Hal ini dapat menimbukan pemikiran pada para pemula ini hanyalah tentang ketenaran. “Wah gue masuk TV, main film, masuk iklan.. manteb nih”. Tapi sampai di tempat shooting, mereka tidak berpikir lagi seberapa kemampuan para pemula, sehingga dengan seenaknya mendorong para pemula untuk melakukan gerakan-gerakan ekstereme yang sebenarnya belum boleh dilakukan untuk pemula. Dan itu sangat berbahaya.

Kami tidak munafik, memang menarik melihat melakukan atraksi akrobat menarik itu. Sejujurnya kami juga latihan salto, akrobat dan sebagainya. Tapi hanya tujuan untuk belajar flexibelitas tubuh layaknya gymnastic. Mereka memang hebat, mereka terlihat keren, dan mereka memang mampu melakukan beberapa gerakan parkour yang bukan basic, tapi tidak ada kata parkour yang sesungguhnya dalam hati mereka. Yang ada di pikiran hanya isi dompet mereka saja.

Kami ingat dengan perkataan David Belle. “Parkour merupakan sebuah seni yang dapat menolong kamu melewati berbagai rintangan dari titik A ke titik B hanya dengan menggunakan kemungkinan (kekuatan) tubuh manusia. Pahami bahwa seni ini diciptakan oleh beberapa tentara di Vietnam untuk melarikan diri atau mencapai suatu tujuan: semangat inilah yang saya inginkan tetap berada pada parkour. Kamu harus dapat membedakan antara yang penting dan tidak penting dalam situasi darurat/bahaya. Kemudian kamu akan mengetahui apakah itu parkour atau bukan. Jika kamu melakukan gerakan akrobatik di jalanan tanpa ada tujuan jelas atau hanya sekedar untuk unjuk (pamer) kemampuan, mohon jangan anggap atau katakan bahwa itu adalah parkour. Akrobatik sudah ada jauh sebelum parkour”.

Kami percaya bahwa untuk menjadi “yang terbaik atau terkenal” itu tidak ada artinya di Parkour. Tidak akan ada piala, tidak akan ada penghargaan, tidak akan ada uang yang bergelimpangan, tidak akan ada ketenaran ketika anda memutuskan berlatih seni disiplin ini.

Banyak pihak yang telah keluar dari konsep yang diajarkan oleh David Belle, Raymond Belle dan Georges Hebert yang menggunakan parkour untuk kepentingan di luar konsep awal parkour diciptakan. Untuk itulah, bagi semua praktisi dan calon praktisi parkour, temukan tujuan yang sesungguhnya dalam berlatih parkour dan pahamilah parkour mulai dari sejarah, filosofi, nilai-nilai moral, termasuk eksekusi gerakan parkour.

Jadi intinya : Tanyakan pada diri anda sendiri. Untuk apa anda berlatih? Apa motivasi dan tujuan anda? Kenapa tertarik dengan parkour?

Jika di benak anda terpikir pertama kali untuk komersil atau untuk tujuan lain yang menyimpang dari filosofi parkour, selamat…!! Anda tidak akan bertahan lama…!!!
PARKOUR FOR YOUR HEART, NOT FOR MONEY!!!

Kami tidak melarang buat semua praktisi untuk tidak komersil atau lainnya. Kalian semua punya jalan masing-masing. Tapi kalau kalian sudah salah langkah dan mengikuti oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mau saja disuruh melakukan macam-macam hal yang bertentangan dengan parkour, maka kegiatan kalian sudah bukan parkour. Bukan urusan kami lagi kalau kalian cedera ringan ataupun serius gara-gara kebodohan kalian sendiri. Kita berlatih parkour tidak pernah menyarankan bagaimana berlatih terlihat biar jago atau terlihat hebat depan orang-orang dan teman-teman. Kami hanya menyarankan untuk berlatih parkour berdasarkan hati kalian sendiri untuk menjadi kuat dan gesit yang nantinya berguna buat diri kalian sendiri dan berguna untuk menolong orang lain.

SO, PLEASE LOVE PARKOUR WITH ALL YOUR HEART. PARKOUR FOUR YOUR MIND, BODY, SOUL AND FOR YOUR HEART. NOT FOR MONEY AND FAME

Mari kita cintai dan lestarikan parkour..!!

Written by : Kiki a.k.a Gouki & Ino a.k.a Axl Extreme
Edited by : Fadly Bullseye
Tulisan ini berdasarkan : Sebuah curhatan, artikel intisari edisi mind, body and soul Vol 2, David Belle & team PAWA, Thomas Adventures Blog, Duncan Germain Notes, Blane Parkour Blog, and Bullseye journal.