Kita sering membaca artikel tentang bagaimana cara menurunkan berat badan, yaitu bahwa kalori yang masuk harus lebih kecil daripada yang keluar. Kalau kalori yang masuk lebih besar dari yang keluar maka tubuh akan menyimpan kelebihan kalori tersebut dalam bentuk lemak. Tetapi kalau kalori yang masuk sama besar dengan yang keluar, maka tubuh kita tidak akan bertambah atau berkurang beratnya. Apakah sesederhana itu?
Banyak juga artikel yang menjelaskan tentang BMR untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari yang kita butuhkan untuk menjaga berat badan. Lebih dari itu, kita akan gemuk, kurang dari itu kita akan kurus. Tetapi kenyataan di lapangan sangatlah berbeda. Suatu contoh, seseorang dengan tubuh yang kurus, memiliki berat 50kg dengan tinggi 175cm, sehari-hari dia makan sebesar 2500 kalori (asumsi). Selama ini beratnya segitu aja, tidak bertambah dan tidak berkurang. Berarti kita asumsikan 2500 kalori ini adalah kalori masuk sama dengan kalori keluar.
Kemudian dia ingin menambah berat badan, dan dia mencoba makan lebih banyak, bahkan ada beberapa teman yang melakukan makan lebih banyak dengan menambah porsi makan tepat sebelum tidur (padahal ini dilarang bagi orang yang ingin mengurangi berat badan), makan ice cream dan coklat sebagai penutup hidangan, dan setelah itu pergi tidur. Jelas kalori yang masuk lebih dari 3500 per hari. Tetapi dia tetap mengeluh bahwa badannya tetap kurus kering (disini mungkin kita kenal dia sebagai seseorang dengan tipe tubuh ectomorph, yaitu tipe tubuh yang kurus dan sangat susah menambah berat badan). Lalu bagaimana dengan teori bahwa kalau kalori masuk lebih besar daripada kalori keluar maka berat badan akan naik? Kenapa kenyataannya juga susah sekali menambah berat badan padahal sudah menaikan jumlah kalori sebesar kurang lebih 40% dari total kalori hariannya?
Mengacu ke artikel saya tentang Fat Level Point, yang menerangkan bahwa tiap tubuh manusia selalu berusaha menjaga fat level pointnya supaya stabil. Begitu juga dengan tipe tubuh kurus. Tipe tubuh jenis ini, memiliki lemak yang sangat sedikit, dan tipe tubuh ini tidak mampu untuk menyimpan lemak dalam jumlah yang banyak. Mengacu juga ke artikel saya bahwa kita tidak boleh makan banyak dalam sekali waktu, karena hal ini akan menyebabkan makanan yang diserap cuma sedikit sedangkan sisanya akan disimpan menjadi lemak.
Tetapi ada sedikit masalah dengan tipe tubuh kurus ini. Dia tidak bisa menyimpan lemak terlalu banyak. Apa yang terjadi ketika tubuh yang tidak bisa menyimpan lemak kemudian diberi pasokan lemak yang banyak? Metabolisme tubuh akan meningkat secara drastis untuk membuang lemak-lemak baru yang mau disimpan. Ini adalah konsep dari Fat Level Point bahwa tubuh akan selalu berusaha menjaga kadar lemak dalam tubuhnya selalu stabil (yang gemuk susah turun, yang kurus susah gemuk). Dengan konsep ini, jelas bahwa makan banyak bukan solusi menaikkan berat badan yang ideal.
Tipe tubuh kurus, hanya bisa menaikkan berat badan dengan menambah jumlah atau massa otot (bukan menambah lemak, tidak akan berhasil kalau dengan cara ini). Menambah massa otot berarti harus berolahraga angkat beban dengan beban sedang atau berat. Dan makan juga harus dipilih sebaik mungkin untuk manambah massa otot. Banyak orang bertanya-tanya, kenapa orang kurus koq tetap harus mengatur dan menjaga pola makan seperti orang yang ingin menurunkan berat badan (5-6x sehari). Makan dengan frekuensi 5-6x sehari porsi sedang tetap diperlukan supaya semua makanan itu diserap tubuh secara optimal. Porsi sedang yang tidak terlalu banyak tidak akan menyebabkan kelebihan kalori yang akan disimpan menjadi lemak tetapi akhirnya dibuang lagi oleh tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar