Rasanya belum afdol bila saat berbuka tak memakan kurma. Rupanya, selain sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, kurma bermanfaat bagi tubuh. Karena selain mengandung mineral, kurma juga mencegah anemia dan lesu darah atau gizi besi.
"Zat-zat gizi yang terdapat dalam buah kurma itu bisa mencegah lemas dan malas saat berpuasa," kata Direktur RSU Haji Surabaya, Prof Dr dr Rochmad Romdhoni SpPD(K) SpKJ(K).
Selain memiliki vitamin yang sangat tinggi, kurma mengandung gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Bahkan mampu meningkatkan kebasahan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tak memperoleh makanan dan minuman.
"Bila dibandingkan dengan nasi yang penyerapan dalam tubuh membutuhkan waktu berjam-jam, penyerapan gula kurma di dalam tubuh cukup cepat. Yakni, sekitar 45-60 menit," jelasnya.
Dalam kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku aspirin. Asam salisila mencegah pembekuan darah, anti inflamasi (radang) dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri.
Selain itu, kurma dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang turut berperan dalam proses tekanan darah. Namun, penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma. Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar