Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang cukup populer antara lain kripik asal Lampung, sale (Bandung), molen (Bogor) dan epe (Makassar).
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu dan sunpride. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk dan uli.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Energi Instan
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena diproses sedikit lebih lambat dalam metabolisme tubuh. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Kaya Mineral
Pisang kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Ini nih Manfaat Utamanya:
Buah Pisang mengandung tiga jenis gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan fiber. Pisang memberikan tambahan energi langsung yang cukup banyak. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan hanya mengkonsumsi dua buahnya, pisang dapat mendukung energi yang cukup untuk kekuatan tubuh selama 90 menit. Tidak heran mengapa pisang merupakan buah nomor satu yang banyak dikonsumsi oleh atlit dunia. Namun bukan hanya energi yang dihasilkan, buah pisang juga dapat menjaga tubuh selalu fit, dan membantu untuk mencegah beberapa penyakit, serta diperlukan untuk menambah diet harian kita.
Depresi: Berdasar survey terbaru oleh "MIND" terhadap orang yang mengalami depresi, banyak yang terbantu setelah mengkonsumsi buah pisang. Oleh karena pisang mengandung tryptphan, sejenis protein yg diatur tubuh menjadi serotonin, diketahui dapat membawa efek rileks, menambah suasana hati pada umumnya menjadi lebih baik.
PMS: Lupakan obat-obatan, makanlah buah pisang. Vitamin B6-nya dapat mengontrol tingkat glukosa darah, yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh agar menjadi lebih baik.
Anemia: Tinggi zat besi, buah pisang dapat merangsang produksi hemoglobin (sel darah merah) dan membantu kasus penyakit anemia.
Tekanan darah tinggi: Buah unik tropis ini mengandung zat potasium yg cukup tinggi dan rendah garam, membuat tekanan darah menjadi lebih baik. Sebuah perusahaan makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat mengklaim buah pisang dapat mengurangi resiko dari tekanan darah tinggi dan penyakit stroke.
Vitamin dan energi untuk otak: 200 orang pelajar sekolah di Twickenham terbantu dalam ujian mereka tahun ini setelah setiap sarapan, istirahat dan makan siang selalu mengkonsumsi buah pisang sebagai pemacu kekuatan berpikir mereka. Penelitian juga memperlihatkan bahwa buah yg disertai zat potassium dapat membantu otot mata menjadi lebih awas.
Sembelit: Tinggi kadar fiber, dapat membantu program diet untuk mengempiskan bagian perut. membantu mengatasi masalah tanpa menimbulkan efek diare.
Rasa Sakit: Salah satu cara mudah dan cepat mengobati rasa sakit adalah dengan membuat campuran buah pisang dengan milkshake, ditambahkan dengan madu. Buah pisang meredakan sakit perut dan dengan bantuan madu dapat meredakan kadar gula, sedangkan susu selain menyegarkan juga membantu proses rehidrasi sistem tubuh
Sakit jantung: Buah pisang memiliki zat asam semut (penetral asam) yang alami terhadap tubuh, dan jika anda menderita karena ada bagian yg sakit pada jantung, coba utk makan pisang untuk meringankan rasa sakit tersebut.
Rasa nyeri di pagi hari: Makan buah pisang setelah sarapan membantu kadar gula anda dan juga mengurangi rasa sakit atau pegal-pegal sewaktu bangun pagi
Gigitan nyamuk: Sebelum menggunakan cream oles anti gigitan serangga, coba olesi bagian yang terkena gigitan tersebut dengan bagian dalam kulit pisang. Dengan cara ini, banyak orang yang sukses mengurangi pembengkakan dan iritasi pada bagian kulit yang telah digigit oleh serangga.
Urat Syaraf: Buah pisang tinggi kadar vitamin B yang membantu menenangkan sistem urat syaraf.
Kelebihan berat badan dan tekanan pekerjaan: Studi pada Institut Psikologi di Austria menemukan bahwa tekanan pada pekerjaan mendorong kita untuk mengkonsumsi (lebih senang memakan) snack, coklat, keripik, dan sebagainya. Memperhatikan dari 5000 pasien rumah sakit, ditemukan bahwa kebanyakan dari kasus obesitas disebabkan oleh tekanan pekerjaan. Hasil laporan menyimpulkan bahwa untuk menghindari kecanduan makanan tersebut, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan makanan ringan yang tinggi karbohidrat setiap 2 jam untuk menjaga kadar gula tetap stabil.
Pencernaan: Pisang digunakan sebagai makanan diet untuk mencegah gangguan pencernaan dikarenakan lembut atau halusnya tekstur pisang tersebut. Hanya buah mentah inilah yang dapat langsung dapat dimakan tanpa harus susah-susah mengolahnya, dan juga menetralisir kelebihan zat asam serta mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut kita.
Pengendalian suhu: Banyak pendapat yang menyatakan bahwa buah pisang ini sebagai penyejuk atau penyegar yang dapat mengurangi baik secara fisik maupun emosional calon ibu. Di negara Thailand sebagai contoh, wanita hamil memakan pisang untuk memastikan bahwa bayi yang akan lahir dengan kondisi SAD tetap terkendali (SAD = gangguan atau kecemasan sang calon ibu). Buah pisang membantu penderita SAD karena mengandung zat alami tryptophan (asam amino yang mengandung protein untuk pertumbuhan dan metabolisme yang normal sebagai penghasil niasin (niasin: vitamin A dan B untuk fungsi normal system syaraf pembuangan).
Perokok: Buah pisang dapat membantu orang yang akan berhenti merokok, karena kandungan vitamin B6 dan B12 dan juga kandungan potasium dan magnesium untuk membantu tubuh mencegah efek dari gangguan akibat nikotin.
Stress: Potasium merupakan mineral penting yang dapat menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengendalikan kadar cairan tubuh. Saat kita sedang mengalami stress, tingkat metabolisme menjadi naik, dan karenanya terjadi pengurangan kadar potasium. Ini dapat dikendalikan dengan makanan ringan dari pisang yang kaya dengan kadar potasiumnya.
Stroke: Menurut penelitian "Jurnal Medis di New England ", memakan buah pisang adalah bagian dari program diet yang dapat mengurangi resiko kematian akibat stroke sebanyak 40%.
Oleh karena itu memakan buah pisang merupakan pengobatan alami untuk berbagai penyakit. Saat dibandingkan dengan buah apel, pisang memiliki 4 kali lipat protein, 2 kali lipat zat karbohidrat, 3 kali lipat fospor, 5 kali lipat vitamin A dan zat besi, 2 kali lipat mineral dan vitamin lain. Juga kaya kadar potasium dan merupakan buah terbaik yg mudah didapat. Mungkin dapat dikatakan "Buah pisang membuat kita jauh dari dokter" karena kita selalu sehat.
Original Post by Grenseal Gravity aka Josua. Komunitas Parkour Indonesia
sumber : www.parkourindonesia.web.id/forum
Kamis, 25 Juni 2009
Sabtu, 13 Juni 2009
Senin, 01 Juni 2009
Practice with me every Sunday until Friday
:: Jamming / Free play ::
Conducted every Monday, Tuesday, and Thursday
Time: 3.00pm - onwards
Location: Pintu VII GBK
:: Strength and Conditoning Session ::
Conducted every Wednesday and Friday
Time: 2.30 - onwards
Meetup location: Pintu 7 GBK
Training location: Bukit Senayan + Pintu 7 Stairwell
:: Class for Beginners ::
Conducted every Sunday
Time: 08.00am - 12.00pm
Location: Taman Jogging Krida Loka (Behind Senayan Swimming Pool)
====================================
Info lebih lanjut tentang latihan SnC hari Rabu dan Jumat bisa dibaca di bawah ini.
waktu dan hari : Jam 14.30 Rabu dan Jumat
Lokasi kumpul : Pintu 7
Lokasi Snc : Bukit senayan dan pintu 7
Start 14.45
Warming up : Cross country di bukit 5 menit
Dinamic Conditioning : peregangan di 8 titik sendi, mulai dari leher sampai
pergelangan kaki.
*jalan jongkok menanjak 2x.
Animal instinct : Sprint tracking menanjak dan menurun di bukit dengan
halang rintang natural yang ada di bukit 4 x.
Endurance : Naik dan turun di tangga dengan 1 kaki, kaki kiri 2x dan
kaki kanan 2x.
Strength : Quadrepedal di bukit 4x.
Balance : Berdiri dengan 2 kaki dan menjaga keseimbangan di atas rel
besi dengan posisi agak jongkok 60 detik X 2.
Power Climb : Di sini gw ajarkan progress utk memanjat, mulai dari
tehknik Pull up, Dips, dan Muscle up.
Jamming/Play : Di sini sesi play atau bergerak bebas utk mempelajari
gerakan2 teknik.
Note : Untuk yang newbie/wanita, gw akan bedakan metodenya dan sudah gw siapkan.
Conducted every Monday, Tuesday, and Thursday
Time: 3.00pm - onwards
Location: Pintu VII GBK
:: Strength and Conditoning Session ::
Conducted every Wednesday and Friday
Time: 2.30 - onwards
Meetup location: Pintu 7 GBK
Training location: Bukit Senayan + Pintu 7 Stairwell
:: Class for Beginners ::
Conducted every Sunday
Time: 08.00am - 12.00pm
Location: Taman Jogging Krida Loka (Behind Senayan Swimming Pool)
====================================
Info lebih lanjut tentang latihan SnC hari Rabu dan Jumat bisa dibaca di bawah ini.
waktu dan hari : Jam 14.30 Rabu dan Jumat
Lokasi kumpul : Pintu 7
Lokasi Snc : Bukit senayan dan pintu 7
Start 14.45
Warming up : Cross country di bukit 5 menit
Dinamic Conditioning : peregangan di 8 titik sendi, mulai dari leher sampai
pergelangan kaki.
*jalan jongkok menanjak 2x.
Animal instinct : Sprint tracking menanjak dan menurun di bukit dengan
halang rintang natural yang ada di bukit 4 x.
Endurance : Naik dan turun di tangga dengan 1 kaki, kaki kiri 2x dan
kaki kanan 2x.
Strength : Quadrepedal di bukit 4x.
Balance : Berdiri dengan 2 kaki dan menjaga keseimbangan di atas rel
besi dengan posisi agak jongkok 60 detik X 2.
Power Climb : Di sini gw ajarkan progress utk memanjat, mulai dari
tehknik Pull up, Dips, dan Muscle up.
Jamming/Play : Di sini sesi play atau bergerak bebas utk mempelajari
gerakan2 teknik.
Note : Untuk yang newbie/wanita, gw akan bedakan metodenya dan sudah gw siapkan.
Tiga nama Satu akar
Yang di maksud tiga nama satu akar adalah Art Du Deplacement, Parkour dan Free Running. Masing-masing disiplin ini menuntut sebuah ketekunan kerja keras serta pemahaman yang baik dari masing-masing individu yang menjalaninya. Untuk itulah, saya menulis note ini untuk membuka sedikit tentang tiga disiplin yang "serupa namun tak sama" ini ke dalam sebuah wacana, sehingga semua praktisi mampu mengisi kepada orang lain dan mnyebarkannya kepada orang lain lagi. Okey kita mulai satu per satu.
Art Du Deplacement
Art Du Deplacement ini bisa dikatakan sebagai seni berpindah tempat atau seni bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan obstacles yang berada di lingkungan dengan memanfaatkan fisik dan teknik yang menerapkan semua kemungkinan menjadi suatu rangkaian, yang bertujuan untuk menciptakan gerakan keografi yang cantik dan spektakular di lingkungan urban maupun alami. Art Du Deplacement dikembangkan oleh original member dari Yamakasi yang terdiri dari sembilan orang pada awal permulaannya. Walaupun akhirnya grup ini terpecah, namun beberapa member yang tersisa seperti Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Chau Belle Dinh serta William Belle terus mengembangkan Art Du Placement dengan definisi dan prinsipnya tersendiri di bawah label Majestic Force. Beberapa team lain pun muncul dari seni yang berharga ini antara lain seperti Adrenaline, TCT, Dvinsk Clan, SW crew dan lain-lain.
Parkour
Parkour merupakan sebuah disiplin yang diterapkan oleh David Belle setelah meninggalkan Yamakasi. Ia menerapkan Parkour sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya Raymon Belle mengenai pelatihan halang rintang militer untuk bergerak cepat melewati obstacles di semua lingkungan dengan gerakan yang efektif dan efisien. Parkour ditujukan untuk beradaptasi melewati rute dengan memanfaatkan kekuatan fisik dengan gerakan yang cepat tanpa kehilangan banyak energi untuk sampai tujuan. Semua gerakan parkour ditujukan agar seseorang dapat mencapai tujuan atau dapat digunakan dalam keadaan terjepit untuk melarikan diri dari kejadian tidak terduga. Parkour merupakan disiplin yang paling populer, karena prinsip moderasi atau kesederhanaan yang diterapkan oleh David Belle ke setiap sanubari praktisinya di seluruh dunia.
Free Running
Free Running adalah sebuah evolusi dari cara bergerak dan disiplin yang telah ada. Free Running merupakan kebebasan untuk seseorang bergerak dengan gerakan yang indah dan menarik sebagai bentuk kebebasan berekpresi dari setiap praktisinya. Disiplin ini dikembangkan oleh Sebastian Foucan, sahabat kecil dari David Belle sekaligus salah satu pendiri dari Yamakasi. Sebastian memasukkan unsur filosofi yang menarik dari Free Running ini yang bersifat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya.
Awal Mula
Semuanya bermula dari sebuah konsep Methode Naturalle karya Georges Hebert. Methode Naturalle adalah cikal bakal dari ketiga disiplin tersebut yang diciptakan oleh Georges Hebert sebelum perang dunia pertama. Georges Hebert adalah seorang petugas angkatan laut yang suka berkelana ke seluruh bagian dunia. Saat kunjungannya ke benua Afrika, ia terkesan dengan sebuah suku primitif yang memiliki fisik serta skills yang tinggi. Mereka memiliki tubuh yang kuat, flexible, energik, dan memiliki daya tahan yang tinggi padahal mereka tidak memiliki tutor gymnastic. Akhirnya Hebert menyadari, bahwa yang membuat mereka kuat bukanlah karena mereka latihan gymnastic, melainkan karena lingkungan tempat tinggal mereka itu sendiri.
Terinspirasi dari suku tersebut, Hebert menciptakan sebuah latihan yang diberi nama Methode Naturalle sebagai metode bergerak secara alami di lingkungan sekitar. Methode Naturalle dikenal dengan moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘menjadi kuat dan berguna’ dengan tujuan mulia untuk membantu diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan kekuatan dari hasil latihannya.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan dasar yaitu walking, running, jumping, quadrupedal movement, climbing, balancing, throwing, lifting, self-defense, swimming. Konsep inilah yang akhirnya digunakan untuk pelatihan militer tentara Perancis di perang dunia kedua. Sampai saat ini, Methode Naturalle juga dipakai dalam pelatihan militer dan pemadam kebakaran di Perancis.
Salah satu yang mendalaminya adalah Raymond Belle, seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Raymond memperkenalkan pada anaknya (David Belle) tentang methode naturalle dan latihan halang rintang militer. Bersama sahabatnya Sebastian Foucan, mereka berlatih dan bermain bersama di usia 16 tahun. Pada waktu itu, mereka berdua bertemu dengan para remaja seusia mereka yang tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Bersama-sama, mereka berlatih dan mengembangkan fisik dan teknik latihan mereka sehingga menjadi sebuah disiplin yang saat itu dikenal dengan nama "Art Du Deplacement". Mereka terdiri dari David Belle, Sébastien Foucan, Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Charles Perrière, Malik Diouf, Guylain N'Guba-Boyeke, Châu Belle-Dinh, dan Williams Belle.
Pada tahun 1997, mereka akhirnya melanjutkan Art Du Deplacement yang mereka latih dengan menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi. Awalnya mereka mencari kata-kata yang baik untuk menamakan grup mereka. Mereka menginginkan kata-kata Strong Man atau Strong Body namun sangat susah dan tidak nyaman bila diucapkan, khususnya dalam bahasa Perancis. Disinilah Guylain (yang menjadi Rocket di film Yamakasi) menyebutkan kata "Yamakasi" yang berasal dari bahasa Lingala (salah satu bahasa Congo, Afrika) yang memiliki arti Strong Spirit, Strong Body, Strong Man. Akhirnya mereka memulai menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi.
Tahun 1998, Yamakasi unjuk gigi dengan menampilkan aksi mereka di film pendek berjudul "Le Message" yang menampilkan seni dan olahraga yang mereka lakukan. Namun setelah penampilan mereka di acara musik "Notre Dame de Paris", David dan Sebastian mengundurkan diri dari Yamakasi karena hak pendapatan dan perbedaan pendapat dan definisi dari Art Du Deplacement tersebut. Sehingga saat film "Yamakasi" yang muncul pada tahun 2001 terus berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David akhirnya menamakan seni disiplin yang dimilikinya dengan nama “Parkour”. Nama tersebut ditemukan oleh David Belle dengan temannya yang bernama Hubert Koundé. Kata Parkour itu sendiri dari kata "parcours du combattant" yang berarti pelatihan halang rintang militer yang sempat digagas Georges Hébert. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” . Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).
David dan Sebastien terus mengembangkan parkour dengan memunculkan beberapa praktisi lain yang akhirnya menjadi team, seperti Stephane Virgoux, Johann Virgoux, Sebastien Goudot, Jerome Ben Roues, Kazuma, Michael Ramdan, Rudy Cuong dengan nama "La Releve". Team inilah yang mengembangkan parkour yang semula di Lisses yang dikenal sebagai Original Crew atau Original Traceur. Aksi mereka bisa dilihat dalam beberapa video di youtube.
Untuk memudahkan Parkour dalam bahasa yang lebih umum atau bahasa Inggris, maka Parkour juga biasa diartikan dengan sebutan Free Running. Namun di tahun 2001, perbedaan pandangan antara David Belle dan Sebastian Foucan mengenai prinsip yang harus ditanam dari displin Parkour mulai terlihat. Sehingga akhirnya Sebastian dan beberapa Original Traceur memutuskan untuk memisahkan diri mereka dari dunia disiplin Parkour.
Sebastian Foucan akhirnya menamakan disiplin yang ia bawa dengan sebutan “Free Running”. Sebastian menciptakan kosep dan kepercayaan “Follow Your Way” yang mengedepankan kebebasan bergerak dan kebebasan berekspresi. Konsep Free Running kemudian mulai mewabah daerah Inggris dengan muncul video dokumenter “Jump London” yang menampilkan Sebastian Foucan, Johann Virgoux, serta Jerome Ben Roues. Free running mengedepankan “freedom of movement” yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah dan menarik dengan konsep kesenangan pribadi.
Free Running mungkin terlihat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya. Sebastian menanamkan filosofi yang luar biasa di dalam Free Running bagi mereka yang mencintai kebebasan bergerak untuk mengembangkan dan membebaskan intuisi serta kreatifitas mereka. Free Running berdiri tanpa ada team serta leader, berdiri sebagai satu komunitas Free Running. Dengan prinsip seperti itu, maka Sebastian Foucan didaulat menjadi duta dari komunitas Free Running di seluruh dunia.
Serupa Tapi Tak sama
Ketiga disiplin ini memang terlihat sama, namun memiliki nilai dan tujuan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Laurent Pitermossi dari Majestic Force “parkour, l'art du deplacement, freerunning, the art of movement (seni bergerak)... semuanya merupakan hal yang sama. Semua itu merupakan gerakan dan berasal dari tempat yang sama, bersumber dari sembilan orang yang sama. Hal yang paling membedakan hanyalah bagaimana cara setiap orang bergerak.” Selain itu, ditambahkan oleh komentar Adit Roar yang sempat mendapatkan sumber dari Laurent yang telah menjelaskan pengembangan dari disiplin tersebut. "Waktu umur 16 tahun, lahirlah ADD ( L'art du deplacement). Setelah lebih matang dan mulai beda pemikiran antara art yg mereka kembangkan, barulah mereka memutuskan untuk mengembangkan apa yg mereka percaya dalam diri mereka. Dan untuk membedakannya satu sama lain, mereka berniat menamainya. Disinilah sebuah bagian dimana David memilih Parkour dan Foucan memilih free running. Mereka berdua mengerti satu sama lain, karena mereka mengetahui apa rasanya menjalankan apa yang mereka yakini. Dan itu tidak bisa dirubah".
Bila memperhatikan dengan apa yang dimaksudkan oleh Laurent, bahwa "yang membedakan bagaimana cara setiap orang bergerak", maka hal inilah yang akhirnya membedakan beberapa disiplin tersebut. Parkour lebih mengutamakan gerakan yang efisien yang berarti "tidak buang-buang tenaga". Hal tersebut yang ingin dipertahankan oleh David Belle untuk prinsip Parkour. Seperti yang dikatakannya "parkour merupakan sebuah seni yang dapat menolong kamu melewati berbagai rintangan dari titik A ke titik B hanya dengan menggunakan kemungkinan (kekuatan) tubuh manusia. Pahami bahwa seni ini diciptakan oleh beberapa tentara di Vietnam untuk melarikan diri atau mencapai suatu tujuan: semangat inilah yang saya inginkan tetap berada pada parkour. Kamu harus dapat membedakan antara yang penting dan tidak penting dalam situasi darurat/bahaya. Kemudian kamu akan mengetahui apakah itu parkour atau bukan. Jika kamu melakukan gerakan akrobatik di jalanan tanpa ada tujuan jelas atau hanya sekedar untuk unjuk (pamer) kemampuan, mohon jangan anggap atau katakan bahwa itu adalah parkour. Akrobatik sudah ada jauh sebelum parkour". Parkour memiliki filosofi untuk bergerak menuju tujuan dengan melewati rintangan dengan gerakan yang efektif dan efisien sehingga prinsip ini dapat digunakan untuk melewati rintangan di rute kehidupan yang dilalui. Setiap traceur bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan.
Sedangkan Sebastian menerapkan sebuah konsep yang menarik untuk Free Running dan setiap praktisi yang menjalani. "Freerunning adalah sebuah evolusi. Bergerak seperti binatang. Bergerak mengalir bagaikan air atau menemukan keseimbanganmu sendiri dengan sebuah filosofi yang benar. Ini adalah bagian dari Free runner. Fokuslah dengan apa yang ada di dalam dirimu melebihi yang ada di luar sana". Free running lebih bersikap individu yang bergerak untuk menujukkan yang namanya "Kebebasan Bergerak". Sebastian memberikan filosofi yang berbeda dengan parkour. Bila di Parkour memiliki prinsip bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan, maka Sebastian memiliki pemikiran yang berbeda. Baginya, bukan bagaimana cara cepat sampai di tempat tujuan, yang terpenting baginya adalah bagaimana proses mencapai tujuan tersebut. Maka disinilah Freerunning bergerak tanpa ada point a dan point b. Bergerak sesuka hati dengan gerakan yang enak untuk dilihat dan lebih spektakular. "Untuk apa hanya melompat ke depan kalau bisa melompat dengan cara yang lebih indah dan menarik".
Disinilah terlihat apa yang membedakan dari setiap masing-masing nama disiplin tersebut. Semua tertuju pada satu sumber, namun dengan pengembangan pemikiran seiring dengan cara berpikir masing-masing founder.
Sebuah Keputusan dan Kesimpulan
Apa yang bisa saya ambil dari semua ini? Apa yang bisa diambil dan diserap oleh semua prkatisi yang membaca note ini? Argumen berkepanjangan antara masing-masing disiplin justru yang akan membuat otak, hati dan tubuh kita tertahan untuk tidak berlatih. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Dan Edwardes dari Parkour Generation. Sibuk memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah membuat kita tidak mau menghormati sistem latihan kita masing-masing dan menghormati sistem latihan disiplin lainnya. Yang penting adalah, kita semua harus bisa menempatkan diri sesuai yang kita pahami.
Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Art Du Deplacement dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Parkour dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Begitu pula dengan Free Running. Merasa lebih nyaman dengan Free Running, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip, filosofi dan metode yang diterapkan.
Disini saya berbicara sebagai praktisi yang memilih Parkour sebagai disiplin karena saya bergabung dengan "Forum Parkour Indonesia". Maka metode serta filosofi yang saya ambil dan saya latih adalah parkour. Begitu pula dengan anda yang merasa membawa nama parkour di keseharian ada mulai dari bergabung dengan parkour Indonesia serta memakai pernak-pernik parkour, maka berlatihlah parkour dengan baik sesuai dengan metode yang diterapkan dalam sebuah komunitas di mana anda berada. Semua metode latihan di setiap daerah tentunya sangat berbeda, namun mempunyai disiplin yang sama yang sesuai dengan metode latihan yang sesungguhnya.
Namun bila ada yang tertarik dengan dua bentuk latihan lainnya seperti Art Du Deplacement dan Free Running, maka bentuklah kepribadian dirimu sesuai dengan disiplin yang kamu pilih dan terapkan filosofinya dalam kehidupan. Kita akan berlatih bersama dan saling mendukung dan menghormati satu sama lain tanpa melukai masing-masing disiplin. Karena tiga nama yang terlampir disini merupakan memiliki satu akar yang sama dari tempat dan sumber yang sama.
Sumber :
Wikipedia
Art Du Depalcement http://www.majesticforce.com
Sebastian Foucan - Freerunning Ambassador http://www.foucan.com/?page_id=65
David Belle Parkour Official Blog http://www.sportmediaconcept.com/parkour/
David Belle and Parkour World Association http://web.archive.org/web/200505080214 ... lcome.html
http://www.parkourgeneration.com
video-video dokumenter
dan berbagai sumber lainnya
Art Du Deplacement
Art Du Deplacement ini bisa dikatakan sebagai seni berpindah tempat atau seni bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan obstacles yang berada di lingkungan dengan memanfaatkan fisik dan teknik yang menerapkan semua kemungkinan menjadi suatu rangkaian, yang bertujuan untuk menciptakan gerakan keografi yang cantik dan spektakular di lingkungan urban maupun alami. Art Du Deplacement dikembangkan oleh original member dari Yamakasi yang terdiri dari sembilan orang pada awal permulaannya. Walaupun akhirnya grup ini terpecah, namun beberapa member yang tersisa seperti Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Chau Belle Dinh serta William Belle terus mengembangkan Art Du Placement dengan definisi dan prinsipnya tersendiri di bawah label Majestic Force. Beberapa team lain pun muncul dari seni yang berharga ini antara lain seperti Adrenaline, TCT, Dvinsk Clan, SW crew dan lain-lain.
Parkour
Parkour merupakan sebuah disiplin yang diterapkan oleh David Belle setelah meninggalkan Yamakasi. Ia menerapkan Parkour sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya Raymon Belle mengenai pelatihan halang rintang militer untuk bergerak cepat melewati obstacles di semua lingkungan dengan gerakan yang efektif dan efisien. Parkour ditujukan untuk beradaptasi melewati rute dengan memanfaatkan kekuatan fisik dengan gerakan yang cepat tanpa kehilangan banyak energi untuk sampai tujuan. Semua gerakan parkour ditujukan agar seseorang dapat mencapai tujuan atau dapat digunakan dalam keadaan terjepit untuk melarikan diri dari kejadian tidak terduga. Parkour merupakan disiplin yang paling populer, karena prinsip moderasi atau kesederhanaan yang diterapkan oleh David Belle ke setiap sanubari praktisinya di seluruh dunia.
Free Running
Free Running adalah sebuah evolusi dari cara bergerak dan disiplin yang telah ada. Free Running merupakan kebebasan untuk seseorang bergerak dengan gerakan yang indah dan menarik sebagai bentuk kebebasan berekpresi dari setiap praktisinya. Disiplin ini dikembangkan oleh Sebastian Foucan, sahabat kecil dari David Belle sekaligus salah satu pendiri dari Yamakasi. Sebastian memasukkan unsur filosofi yang menarik dari Free Running ini yang bersifat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya.
Awal Mula
Semuanya bermula dari sebuah konsep Methode Naturalle karya Georges Hebert. Methode Naturalle adalah cikal bakal dari ketiga disiplin tersebut yang diciptakan oleh Georges Hebert sebelum perang dunia pertama. Georges Hebert adalah seorang petugas angkatan laut yang suka berkelana ke seluruh bagian dunia. Saat kunjungannya ke benua Afrika, ia terkesan dengan sebuah suku primitif yang memiliki fisik serta skills yang tinggi. Mereka memiliki tubuh yang kuat, flexible, energik, dan memiliki daya tahan yang tinggi padahal mereka tidak memiliki tutor gymnastic. Akhirnya Hebert menyadari, bahwa yang membuat mereka kuat bukanlah karena mereka latihan gymnastic, melainkan karena lingkungan tempat tinggal mereka itu sendiri.
Terinspirasi dari suku tersebut, Hebert menciptakan sebuah latihan yang diberi nama Methode Naturalle sebagai metode bergerak secara alami di lingkungan sekitar. Methode Naturalle dikenal dengan moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘menjadi kuat dan berguna’ dengan tujuan mulia untuk membantu diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan kekuatan dari hasil latihannya.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan dasar yaitu walking, running, jumping, quadrupedal movement, climbing, balancing, throwing, lifting, self-defense, swimming. Konsep inilah yang akhirnya digunakan untuk pelatihan militer tentara Perancis di perang dunia kedua. Sampai saat ini, Methode Naturalle juga dipakai dalam pelatihan militer dan pemadam kebakaran di Perancis.
Salah satu yang mendalaminya adalah Raymond Belle, seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Raymond memperkenalkan pada anaknya (David Belle) tentang methode naturalle dan latihan halang rintang militer. Bersama sahabatnya Sebastian Foucan, mereka berlatih dan bermain bersama di usia 16 tahun. Pada waktu itu, mereka berdua bertemu dengan para remaja seusia mereka yang tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Bersama-sama, mereka berlatih dan mengembangkan fisik dan teknik latihan mereka sehingga menjadi sebuah disiplin yang saat itu dikenal dengan nama "Art Du Deplacement". Mereka terdiri dari David Belle, Sébastien Foucan, Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Charles Perrière, Malik Diouf, Guylain N'Guba-Boyeke, Châu Belle-Dinh, dan Williams Belle.
Pada tahun 1997, mereka akhirnya melanjutkan Art Du Deplacement yang mereka latih dengan menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi. Awalnya mereka mencari kata-kata yang baik untuk menamakan grup mereka. Mereka menginginkan kata-kata Strong Man atau Strong Body namun sangat susah dan tidak nyaman bila diucapkan, khususnya dalam bahasa Perancis. Disinilah Guylain (yang menjadi Rocket di film Yamakasi) menyebutkan kata "Yamakasi" yang berasal dari bahasa Lingala (salah satu bahasa Congo, Afrika) yang memiliki arti Strong Spirit, Strong Body, Strong Man. Akhirnya mereka memulai menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi.
Tahun 1998, Yamakasi unjuk gigi dengan menampilkan aksi mereka di film pendek berjudul "Le Message" yang menampilkan seni dan olahraga yang mereka lakukan. Namun setelah penampilan mereka di acara musik "Notre Dame de Paris", David dan Sebastian mengundurkan diri dari Yamakasi karena hak pendapatan dan perbedaan pendapat dan definisi dari Art Du Deplacement tersebut. Sehingga saat film "Yamakasi" yang muncul pada tahun 2001 terus berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David akhirnya menamakan seni disiplin yang dimilikinya dengan nama “Parkour”. Nama tersebut ditemukan oleh David Belle dengan temannya yang bernama Hubert Koundé. Kata Parkour itu sendiri dari kata "parcours du combattant" yang berarti pelatihan halang rintang militer yang sempat digagas Georges Hébert. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” . Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).
David dan Sebastien terus mengembangkan parkour dengan memunculkan beberapa praktisi lain yang akhirnya menjadi team, seperti Stephane Virgoux, Johann Virgoux, Sebastien Goudot, Jerome Ben Roues, Kazuma, Michael Ramdan, Rudy Cuong dengan nama "La Releve". Team inilah yang mengembangkan parkour yang semula di Lisses yang dikenal sebagai Original Crew atau Original Traceur. Aksi mereka bisa dilihat dalam beberapa video di youtube.
Untuk memudahkan Parkour dalam bahasa yang lebih umum atau bahasa Inggris, maka Parkour juga biasa diartikan dengan sebutan Free Running. Namun di tahun 2001, perbedaan pandangan antara David Belle dan Sebastian Foucan mengenai prinsip yang harus ditanam dari displin Parkour mulai terlihat. Sehingga akhirnya Sebastian dan beberapa Original Traceur memutuskan untuk memisahkan diri mereka dari dunia disiplin Parkour.
Sebastian Foucan akhirnya menamakan disiplin yang ia bawa dengan sebutan “Free Running”. Sebastian menciptakan kosep dan kepercayaan “Follow Your Way” yang mengedepankan kebebasan bergerak dan kebebasan berekspresi. Konsep Free Running kemudian mulai mewabah daerah Inggris dengan muncul video dokumenter “Jump London” yang menampilkan Sebastian Foucan, Johann Virgoux, serta Jerome Ben Roues. Free running mengedepankan “freedom of movement” yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah dan menarik dengan konsep kesenangan pribadi.
Free Running mungkin terlihat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya. Sebastian menanamkan filosofi yang luar biasa di dalam Free Running bagi mereka yang mencintai kebebasan bergerak untuk mengembangkan dan membebaskan intuisi serta kreatifitas mereka. Free Running berdiri tanpa ada team serta leader, berdiri sebagai satu komunitas Free Running. Dengan prinsip seperti itu, maka Sebastian Foucan didaulat menjadi duta dari komunitas Free Running di seluruh dunia.
Serupa Tapi Tak sama
Ketiga disiplin ini memang terlihat sama, namun memiliki nilai dan tujuan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Laurent Pitermossi dari Majestic Force “parkour, l'art du deplacement, freerunning, the art of movement (seni bergerak)... semuanya merupakan hal yang sama. Semua itu merupakan gerakan dan berasal dari tempat yang sama, bersumber dari sembilan orang yang sama. Hal yang paling membedakan hanyalah bagaimana cara setiap orang bergerak.” Selain itu, ditambahkan oleh komentar Adit Roar yang sempat mendapatkan sumber dari Laurent yang telah menjelaskan pengembangan dari disiplin tersebut. "Waktu umur 16 tahun, lahirlah ADD ( L'art du deplacement). Setelah lebih matang dan mulai beda pemikiran antara art yg mereka kembangkan, barulah mereka memutuskan untuk mengembangkan apa yg mereka percaya dalam diri mereka. Dan untuk membedakannya satu sama lain, mereka berniat menamainya. Disinilah sebuah bagian dimana David memilih Parkour dan Foucan memilih free running. Mereka berdua mengerti satu sama lain, karena mereka mengetahui apa rasanya menjalankan apa yang mereka yakini. Dan itu tidak bisa dirubah".
Bila memperhatikan dengan apa yang dimaksudkan oleh Laurent, bahwa "yang membedakan bagaimana cara setiap orang bergerak", maka hal inilah yang akhirnya membedakan beberapa disiplin tersebut. Parkour lebih mengutamakan gerakan yang efisien yang berarti "tidak buang-buang tenaga". Hal tersebut yang ingin dipertahankan oleh David Belle untuk prinsip Parkour. Seperti yang dikatakannya "parkour merupakan sebuah seni yang dapat menolong kamu melewati berbagai rintangan dari titik A ke titik B hanya dengan menggunakan kemungkinan (kekuatan) tubuh manusia. Pahami bahwa seni ini diciptakan oleh beberapa tentara di Vietnam untuk melarikan diri atau mencapai suatu tujuan: semangat inilah yang saya inginkan tetap berada pada parkour. Kamu harus dapat membedakan antara yang penting dan tidak penting dalam situasi darurat/bahaya. Kemudian kamu akan mengetahui apakah itu parkour atau bukan. Jika kamu melakukan gerakan akrobatik di jalanan tanpa ada tujuan jelas atau hanya sekedar untuk unjuk (pamer) kemampuan, mohon jangan anggap atau katakan bahwa itu adalah parkour. Akrobatik sudah ada jauh sebelum parkour". Parkour memiliki filosofi untuk bergerak menuju tujuan dengan melewati rintangan dengan gerakan yang efektif dan efisien sehingga prinsip ini dapat digunakan untuk melewati rintangan di rute kehidupan yang dilalui. Setiap traceur bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan.
Sedangkan Sebastian menerapkan sebuah konsep yang menarik untuk Free Running dan setiap praktisi yang menjalani. "Freerunning adalah sebuah evolusi. Bergerak seperti binatang. Bergerak mengalir bagaikan air atau menemukan keseimbanganmu sendiri dengan sebuah filosofi yang benar. Ini adalah bagian dari Free runner. Fokuslah dengan apa yang ada di dalam dirimu melebihi yang ada di luar sana". Free running lebih bersikap individu yang bergerak untuk menujukkan yang namanya "Kebebasan Bergerak". Sebastian memberikan filosofi yang berbeda dengan parkour. Bila di Parkour memiliki prinsip bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan, maka Sebastian memiliki pemikiran yang berbeda. Baginya, bukan bagaimana cara cepat sampai di tempat tujuan, yang terpenting baginya adalah bagaimana proses mencapai tujuan tersebut. Maka disinilah Freerunning bergerak tanpa ada point a dan point b. Bergerak sesuka hati dengan gerakan yang enak untuk dilihat dan lebih spektakular. "Untuk apa hanya melompat ke depan kalau bisa melompat dengan cara yang lebih indah dan menarik".
Disinilah terlihat apa yang membedakan dari setiap masing-masing nama disiplin tersebut. Semua tertuju pada satu sumber, namun dengan pengembangan pemikiran seiring dengan cara berpikir masing-masing founder.
Sebuah Keputusan dan Kesimpulan
Apa yang bisa saya ambil dari semua ini? Apa yang bisa diambil dan diserap oleh semua prkatisi yang membaca note ini? Argumen berkepanjangan antara masing-masing disiplin justru yang akan membuat otak, hati dan tubuh kita tertahan untuk tidak berlatih. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Dan Edwardes dari Parkour Generation. Sibuk memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah membuat kita tidak mau menghormati sistem latihan kita masing-masing dan menghormati sistem latihan disiplin lainnya. Yang penting adalah, kita semua harus bisa menempatkan diri sesuai yang kita pahami.
Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Art Du Deplacement dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Parkour dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Begitu pula dengan Free Running. Merasa lebih nyaman dengan Free Running, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip, filosofi dan metode yang diterapkan.
Disini saya berbicara sebagai praktisi yang memilih Parkour sebagai disiplin karena saya bergabung dengan "Forum Parkour Indonesia". Maka metode serta filosofi yang saya ambil dan saya latih adalah parkour. Begitu pula dengan anda yang merasa membawa nama parkour di keseharian ada mulai dari bergabung dengan parkour Indonesia serta memakai pernak-pernik parkour, maka berlatihlah parkour dengan baik sesuai dengan metode yang diterapkan dalam sebuah komunitas di mana anda berada. Semua metode latihan di setiap daerah tentunya sangat berbeda, namun mempunyai disiplin yang sama yang sesuai dengan metode latihan yang sesungguhnya.
Namun bila ada yang tertarik dengan dua bentuk latihan lainnya seperti Art Du Deplacement dan Free Running, maka bentuklah kepribadian dirimu sesuai dengan disiplin yang kamu pilih dan terapkan filosofinya dalam kehidupan. Kita akan berlatih bersama dan saling mendukung dan menghormati satu sama lain tanpa melukai masing-masing disiplin. Karena tiga nama yang terlampir disini merupakan memiliki satu akar yang sama dari tempat dan sumber yang sama.
Sumber :
Wikipedia
Art Du Depalcement http://www.majesticforce.com
Sebastian Foucan - Freerunning Ambassador http://www.foucan.com/?page_id=65
David Belle Parkour Official Blog http://www.sportmediaconcept.com/parkour/
David Belle and Parkour World Association http://web.archive.org/web/200505080214 ... lcome.html
http://www.parkourgeneration.com
video-video dokumenter
dan berbagai sumber lainnya
Langganan:
Postingan (Atom)